Mereka Mengutuk Saya karena Muslim

4:47 AM
Kameelah Rasheed, muslimah Amerika ini dipaksa turun dari pesawat Amerika.
Intimidasi kepada umat muslim di Eropa kembali terjadi. Kameelah Rasheed (30), muslimah Amerika harus mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat berada di Bandara Internasional Newark Liberty dalam perjalanan liburannya ke Istanbul, Turki.

Dilansir dari Aljazeera, Kamis (26/11), tanpa merasa pernah melakukan kesalahan apapun, Rasheed dipanggil oleh petugas bea cukai. Ia kemudian sempat diizinkan untuk berangkat menggunakan United Airlines, sebelum akhirnya diminta untuk turun dari pesawat oleh FBI. Padahal pesawat sudah bersiap-siap hendak terbang.

”Ini upaya untuk mempermalukan saya. Semua ini terjadi, karena saya muslim dan akan pergi ke Turki,” kata Rasheed.

Rasheed menyayangkan, perlakuan padanya begitu diskriminatif. Karena hanya ia satu-satunya penumpang dari sekitar 200 orang, yang diperlakukan demikian. Bahkan saat diminta turun dari pesawat, petugas bea cukai menyita paspor dan ponselnya.

”2,5 jam itu benar-benar membuat saya trauma. Mereka tidak memahami apapun hal ini sangat mengganggu saya,” kata lulusan Universitas Stanford dan kontributor editor di The New Inquiry ini.

Pada akhirnya pihak keamanan membuktikan Rasheed ‘bersih’ dan mengizinkannya kembali terbang. Meski sudah ditawari tiket pengganti, Rasheed akhirnya membatalkan perjalanannya.

”Saya tidak menyangka Islamophobia akan terjadi lagi setelah serangan Paris. Saya benar-benar dibuat trauma dan tidak memikirkan untuk terbang lagi,” katanya.

Selama diperiksa, Rasheed mengaku diintimidasi dengan pertanyaan yang terus diulang beberapa kali. Jenis pertanyaannya sama, mengenai alasan Rasheed ke Turki dan mengapa hanya memesan tiket sekali jalan saja.

”Kenapa kamu pergi? Kemana saja akan pergi di Istanbul? Bagaimana Anda mampu untuk pergi berlibur? Berapa harga tiket yang kamu keluarkan?,” cerita Rasheed mengulang pertanyaan petugas padanya.

”Mereka mengutuk saya karena muslim dan mengajukan pertanyaan yang tak masuk akal. Jelas saya tidak akan ke perbatasan Suriah. Saya hanya akan pergi ke lokasi wisata, untuk melihat Hagia Sophia dan menaiki kapal feri untuk menyeberangi Boshorus,” kata Rasheed.

Atas perlakuan itu, Rasheed hanya bisa pasrah. Ia merasa bukan satu-satunya muslimah yang mendapat intimidasi pasca meningkatnya aksi terorisme akhir-akhir ini.

”Ini adalah konsekuensi saya sebagai seorang muslim, berkulit hitam dan tinggal di Amerika,” lanjutnya.

Islamophobia memang kembali meningkat di kawasan Eropa. Pekan sebelumnya, Spirit Airlines juga menurunkan paksa empat penumpang keturunan Timur Tengah dalam penerbangan dari Baltimore menuju Washington.

Hal yang sama juga terjadi dengan warga Amerika asal Philadelphia, Maher Khalil dan Anas Ayyad. Mereka harus batal berangkat dan diperiksa aparat keamanan, hanya karena ada seorang penumpang mendengar mereka berbicara dalam bahasa Arab dan merasa tidak nyaman jika harus terbang di pesawat yang sama.(afz/JPG)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »