Pasca Serangan Paris, Israel Akan Kirim Pasukan & Intelijen Bantu Perancis & Eropa Lawan IS

8:49 PM
Pasca Serangan Paris, Israel Akan Kirim Pasukan & Intelijen Bantu Perancis & Eropa Lawan IS


Serangan mematikan di Paris, Perancis yang dilancarkan oleh para mujahidin muda Daulah Islam/Islamic State (IS) pada Jum’at (13/11/2015) malam masih lalu menjadi luka yang mendalam dan peristiwa memalukan bagi pemerintah Perancis.
Pasca serangan tersebut, Perancis mendapat bantuan dari agen mata-mata Zionis Israel dalam mengungkap serangan bersenjata dan bom di pusat kota Paris yang menewaskan lebih dari 150 orang dan 100 lainnya mengalami luka kritis.
Salah satu radio Israel menduga, bantuan itu berupa data intelijen tentang aktivitas mujahidin di Suriah dan Iraq. Israel tidak memiliki peringatan awal tentang teror Paris yang menewaskan sedikitnya 150 orang tersebut.
Tetapi beberapa jam sebelum itu terjadi, Israel mengklaim telah memberi Perancis informasi tentang beberapa anggota Islamic State (IS) yang melakukan serangan itu, kata Channel Two, stasiun televisi terkenal di Israel, mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya.
Tanpa memberikan rincian, Channel Two mengatakan bahwa intelijen Israel melihat “dengan jelas adanya keterkaitan operasional” antara serangan di Paris, bom istisyhadiyyah di wilayah Syi’ah Hizbullah Libanon du Beirut pada Kamis (12/11/2015) malam dan jatuhnya pesawat Metrojet Rusia di Sinai, Mesir pada 31 Oktober 2015 yang lalu.
Agen mata-mata Israel yang sedang memantau Suriah dan Iraq mungkin memiliki data intelijen tentang rencana serangan Paris, kata Radio Tentara Israel.
Sementara itu, para pejabat Israel yang dihubungi Reuters tidak bersedia berkomentar. Namun Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan sudah menginstruksikan pasukan keamanan dan intelijen Israel untuk membantu Perancis dan negara-negara Eropa lainnya dengan cara apapun untuk melawan Islamic State (IS).
Seorang diplomat Barat mengatakan pada tahun lalu, Israel memberikan informasi kepada koalisi salibis internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) dalam memerangi IS, yang diperoleh dari database perjalanan internasional warga negara Barat yang diduga bergabung dengan Islamic State (IS).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »